Postingan

Menampilkan postingan dari April, 2023

Laki-laki yang Dikutuk Menjadi Kupu-kupu

 "Lihat bagaimana kau mengubahku?!" Suara itu tak akan terdengar. Karena itu bukan suara manusia yang bisa didengar oleh telinga manusia. Itu suara seekor kupu-kupu yang ada di sebuah taman, kupu-kupu yang hanya satu ekor saja tanpa sekumpulan lainnya. Bisa kita anggap kupu-kupu itu bicara sendiri, karena tidak ada telinga kupu-kupu lain yang mendengarnya. Kupu-kupu jantan itu terbang kesana-kemari. Ia tidak pernah menjadi kupu-kupu seumur hidupnya, ini kali pertama dan hari pertama ia menjadi kupu-kupu jadi ia tidak mengerti apa yang harus dilakukan ketika menjadi kupu-kupu. Yang ia tahu sekarang hanya terbang. Terbang tanpa arah, hanya terbang kesana-kemari. "Aku ini kupu-kupu yang membahagiakan atau hanya seekor kupu-kupu yang malang?" *** Mula-mula ia adalah seorang laki-laki dewasa normal selayaknya manusia. Ia berkaki dua, bermata dua, bertangan dua, dan bertitit satu. Ia menjalani harinya sebagai seorang wartawan dengan normal-normal saja. Ia datang ke kantor

Taman Bermain

 Mari ikut aku ke sebuah taman di belakang sebuah mall tengah kota di mana ada jungkat-jungkit dan ayunan sebuah perosotan dan hamparan mainan "Lihat anak laki-laki kecil itu, sayang" Dia yang menyanyikan lagu jatuh cinta? "Lihat anak perempuan kecil itu, sayang" Dia yang menari karena patah hati pertamanya? Karena begitulah dunia akan bekerja Jatuh cinta dan patah hati tidak akan pernah berpisah Mereka selalu berjalan bersamaan, bahkan bergandengan tangan. Kamu tidak bisa memilih salah satunya. "Anak laki-laki kecil tadi kemana, sayang?" Ia sudah tumbuh besar, berlutut kepada cinta pertamanya "Anak perempuan kecil tadi kemana, sayang?" Ia ada di dalam kamarnya, menangisi patah hati terhebatnya Lalu sepasang kekasih itu menikah melahirkan anak laki-laki pertamanya dan anak ke-dua liharilah perempuan. Mereka akan bernyanyi dan menari, sebagaimana dunia bekerja

Catur

 Apakah dalam kisah kita harus ada Si yang menang dan Si yang kalah Tidak bisakah aku atau kamu menjadi pahlawan Agar tak ada yang menang, tak ada yang kalah Maafkan aku yang membuat cerita ini ayun-temayun senang saja aku mencorat-coretkannya di tembok kamar senang saja aku menuangkannya ke dalam gelas temanku senang saja aku menyelipkannya di antara bantal dan ingatan Aku tidak ingin jadi yang menang ambil saja jika kamu menginginkannya Sebab jika aku kalah aku bisa mengatasinya agar tidak menjadi pemurung yang berantakan "Ini pertandingan catur, sayang!" Ucapmu. "Harus ada yang menang dan harus ada yang kalah. Aku kasian melihat menterimu yang mati di awal dan aku berusaha menahan tawa melihat rajamu, kebirit-birit dikejar gajah!"

Tersisa Satu Laki-Laki Saja

 "Bagaimana jika hanya tersisa satu laki-laki saja di dunia ini yaitu kamu dan masih ada banyak perempuan yang tersisa. Apakah kamu akan memilihku diantara perempuan-perempuan itu?" Aku tertawa kecil membuat dadaku sedikit begetar dan kepalamu yang ada di atasnya sedikit kamu gerakkan, kamu kembalikan ke posisi yang lebih nyaman. Pertanyaan aneh yang selalu kamu ajukan menjelang tidur. Kadang kamu bertanya tentang apakah Bumi itu datar atau bulat? Kamu juga pernah bertanya mengapa burung bisa terbang dan ayam tidak bisa padahal sama-sama memiliki sayap? Aku membelai lembut rambutmu yang halus. Kita masih sama-sama terdiam. Lalu kamu mendongak sedikit untuk bisa melihat wajahku. "Kamu perlu jawaban?" "Untuk apa aku bertanya? Itu bukan pertanyaan retoris." "Tapi itu sangat aneh." "Itu hanya perumpamaan, pengandaian saja. Jawabanmu yang lebih penting!" Hening lagi sejenak. Aku mengerti pembicaraan ini akan menjadi lebih serius. Aku merasa

Pantai yang Keabu-abuan

 Di tepi pantai dengan awan yang kelabu muram ombak yang berkecipak juga biru keabu-abuan Seorang perempuan berjalan dengan kaki telanjang, dengan baju putih, celana hitam, dan terusan keabu-abuan Ia bejalan dengan amat sangat perlahan diperhatikan setiap ringkihan langkahnya Ia menyusuri pantai yang serba keabu-abuan dirasakan setiap angin menyapu rambutnya Tuhan, dia terus berjalan sampai tak lagi kelihatan dan seorang laki-laki yang dari tadi memperhatikan merasakan sebuah kehilangan, "kemana perempuan yang berjalan di bibir pantai yang serba keabu-abuan" Konon tidak ada pagi, siang, malam, atau senja kemana pun perempuan itu akan terus berjalan dunia akan terus menjadi serba keabu-abuan dan siapapun melihatnya akan merasa kehilangan

Misteri

 Ketika bintang terlalu berjarak kita tidak akan mengerti apa yang dikatakannya juga apa yang tidak dikatakannya Aku tidak mengerti arti ini hubungan kita tentu bukanlah teka-teki misteri Apakah kau memutuskan pergi Adakah sebuah goresan salah yang akan membekas karena ada di atas kaca Sudikah kau untuk berbicara Tidak ada kita yang ingin membenahi kita yang memilih kata, "mengikuti jalan sendiri" Rasa yang tiada berani Dari bintang yang bercahaya mendung datang mengaburkan yang tersisa Kita terus berjalan menuju fana Di malam yang gerimis sepi mobilku bergerak mengiris kota, lalu menepi "Tolong, jangan tinggalkan aku sendiri"

Gitar Tanpa Dawai

 Bimbi memainkan gitar, menghadap ke Selatan. Sudah bertahun-tahun sejak ia masih sangat muda setiap sore ia selalu melihat ke arah Selatan. Ia menyanyikan lagu yang tak pernah dilafalkannya, memetik gitar yang tidak ada dawainya. "Memang sudah gila." Kata seseorang ketika melewati gang dan memandang Bimbi yang menghadap ke Selatan sambil memainkan gitarnya. "Jiwanya terganggu sejak perempuan itu tak lagi bersamanya." Kata seorang teman lama Bimbi ketika mereka masih sangat muda. Memang dan selalu, setiap sore ia tak pernah lupa memainkan gitar tanpa dawainya menghadap ke Selatan. Tak ada orang yang mencoba berbicara kepadanya Tak ada orang yang mengerti kenapa ia melakukannya Tak ada orang yang memahami apa maksudnya Maka begitulah kehidupan Bimbi, yang sampai sekarang masih menghadap ke Selatan. Wajahnya mulai keriput, rambutnya mulai beruban, tangannya mulai buyutan, pandangan matanya mulai memudar. Ia tampak tua untuk seusianya. Tapi ia tak akan pernah berhenti,

You're In The Right Car

 We think it's too early to say good morning I knew we were drunk when I open my car With glazed eyes, you say "Wherever you want" And ya give me your smile it was so mischievous. "Babe, take me wherever you want" You said it again and it's almost 2 AM. I don't know wherever I can find I don't have a place to go in my mind Then I took you across the red and white Say hello to heaven and hell The devil laughed, and the angel smiled Is this the best sin we ever had? What if I turn the car to the left Are we still too young to join the hell fight? Too young to take anything about the dark? Sin will shackle and stuck overhead. So what if I turn the car to the right? Under the dim yellow city lights, Babe, this song is too soon to be finished, between "A Sky Full of Stars¹", we kissed. ¹. Coldplay

Enam belas

 Apa lagi yang dapat kita ambil. Burung gereja yang mampir di gubuk kita kala berteduh, terdiam lesu memelas. Mereka menghitung rintik yang malas turun itu yang tetap mustahil juga untuk dihitung. Mereka mengoceh yang tak seharusnya. Mereka menari fandango¹  yang tak mereka bisa. Mereka menatap kita yang lunglai. Kita yang inertia. Kemudian mengabadikan kita dalam bentuk temporer. ¹Fandango adalah tarian pasangan hidup yang berasal dari Portugal dan Spanyol, biasanya dalam tiga meter, secara tradisional diiringi dengan gitar, alat musik, atau tepuk tangan. (2020)

Lebih dari Cinta

 Kau tidak akan tahu banyak tentangku Tapi percayalah, aku dibawah kakimu Cahaya lampu di ujung lorong itu Aku di sana ada dalam bayanganmu "Kalau aku tidak sanggup menghentikan kamu agar tidak jatuh begitu saja. Jangan bersedih, aku akan membantumu untuk berdiri." Begitulah katamu "Kalau kamu berpikir ini tak terlihat. Aku ingin kamu merasakannya sekarang." Begitu juga katamu dalam hatimu. Ini lebih dari sekedar cinta biasa, Ibu.

Menunggu (Puisi)

 Aku ada di ribuan halaman Harry Potter Dumbledore merasa dirinya bersalah Aku tidak suka perasaan melanjutkan, mencoba menerka-nerka apa yang akan Aku ada di ribuan halaman Harry Potter Kamu belum membalasku, kemana? Aku tidak menikmati perasaan cemas Kamu menari dengan molek di atasnya Apa yang akan terjadi dengan Dumbledore? Segala hal yang tak pernah diinginkan? Segala hal yang tak akan pernah terbayangkan? Oh sayang, ternyata pesanku masih belum kamu balas