Gairah Lawas

 Hidup sepertinya terlalu singkat untuk mengusahkan sesuatu yang kita engga seneng melakukannya.

Klise, tapi hampir sama seperti itu. Lagi-lagi mengenai tulisanku.

Aku merasa tidak memiliki gairah lagi untuk melanjutkan tulisan panjangku. Padahal, jika boleh jujur. Ini adalah kali pertama tulisan panjang yang sangat serius, tapi aku merasa tidak memiliki keinginan lagi untuk melanjutkan.

Ada kompetisi pembuatan novel yang hadiahnya gede banget. Selain hadiah, tentu kita juga mendapatkan "branding" jika memenangkan kompetisi itu. Embel-embel pemenang dalam kompetisi itu bukan hal yang dilihat sebelah mata. Tentu, menjadi pemenang artinya diterbitkan bukunya. Waw. Impian penulis pemula seperti saya sekarang ini.

Tapi, aku sudah mencoba, memaksa juga untuk memperjuangkan itu. Aku menulis panjang, mentok, aku paksakan lagi, ada beberapa kesibukan lain, aku kejar lagi ketertinggalan hari, dan akhirnya aku mempertimbangkan lagi.

Deadline pengumpulan tinggal beberapa hari. Aku tidak ingin menulis novel yang terkesan terburu-buru. Karena ini dapat dirasakan oleh pembaca. "Si Penulis sepertinya terburu-buru ketika menuliskan bagian ini. Banyak bagian rumpang, detail yang compang-camping, dan ada beberapa kekosongan latar yang seharusnya diisi." Percayalah, itu bisa dirasakan oleh kita sebagai pembaca, dan dalam idealisme sekarang, aku tidak ingin memberikan yang seperti itu kepada pembacaku.

Ya, aku akan melanjutkan tulisanku ini. Tidak lagi untuk mengikutkan karya ini kepada kompetisinya. Bukan salah kompetisinya, waktu yang diberikan sudah sangat panjang. Tapi, mandek dari menulis ditengah berjalannya kompetisi itu yang menyebabkan aku tidak mengejar waktu. Sial. Malang. Sedih. Tercampur aduk.

Hal lainnya juga. Gairah yang memang sudah terpendam dari dulu muncul menggebu-gebu. Saya ingin menulis tema yang sama dari ide yang sudah tiga atau empat tahun yang lalu. Ya, aku akan mengusahkannya. Tunggu saja, teman.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Jika Saja Tuhan Bertanya

Perempuan dalam Mimpi

Ujung Hidungmu