Yang Tak Terbendung

 Curhatan lagi-lagi...

Kebiasaan menulis itu pernah terbentuk. Setiap hari aku menulis sampai ratusan kata. Bahkan pernah dalam lima hari aku menulis sekitar tujuhribu kata.

Letak salahnya ada di setelah lima hari itu. Setelah lima hari, aku tidak menulis apa-apa lagi. Secara tiba-tiba berhenti begitu saja.

Aku tidak bisa mengintropeksi hal ini. Beberapa kali memang sering terjadi hal-hal seperti: tidak ada hal yang ingin ditulis, tiba-tiba malas untuk membaca, dan tidak tahu apa yang akan aku tulis selanjutnya. Yang terakhir adalah alasan yang sering ada ketika berhenti tiba-tiba, tapi aku sudah beberapa kali menanggulanginya.

Pertama merasa seperti itu. Waktu itu aku membuat tulisan panjang, inginnya novel. Namun, tiba-tiba ditengah jalan novel yang aku buat itu alurnya menjadi tidak jelas. Aku tahu ada beberapa penulis yang mengatakan, kalau ingin menulis ya tulis aja. Tapi bimsalabim, tulisan penulis itu bisa enak dibaca. Nahas, ketika aku mencoba seperti itu. Bimsalabim, tulisanku jadi benar-benar buruk sekali.

Maka, aku mengikuti kelas pelatihan menulis. Salah dua dari beberapa kelas menulis yang aku ikuti adalah kelas menulis Raditya Dika dan Ernest Prakasa. Alasan mengikutinya adalah dua orang itu aku suka tulisan-tulisannya. Ilmu-ilmu dari keduanya juga bagus dan masih aku terapkan sampai sekarang.

Percayalah, hal itu memotivasi begitu tinggi. Namun penyakit itu kambuh. Karena dari kelas-kelas itu disajikan untuk membuat cerita dari awal sampai akhir dengan jelas. Aku tiba-tiba merasa kurang detail dalam beberapa hal.

Akhirnya buku Save The Cat berhasil memberikan dopamin. Aku melesat lagi dan tahu segala hal sampai ke detailnya. Ditambah pengalaman kelas tadi, yang tidak ada di buku manapun. Aku menuliskan cerita dari awal sampai akhir dengan runtut.

Begitulah manusia yang tidak tertebak. Dengan detail itu aku begitu nyaman menulis, kalimat selanjutnya, selanjutnya, dan selanjutnya lagi sampai tersusun paragraf, bisa dengan mudah aku tulis. Kenyamanan itu membuat otak kreatif ini selalu menambahkan sesuatu. Tambahan sesuatu itulah dimana kreatifitas tak terbendung dan aku masih belum bisa menanganinya.

Kreatifitas yang tak terbendung, bukanlah ide yang melimpah. Kreatifitas yang tak terbentung menyebabkan musibah, seperti air bah yang menyapu segala kerangka cerita yang sudah dibuat.

Itulah yang terjadi sekarang. Aku harus membangun lagi kerangka-kerangka itu dengan kuat. Aku tidak ingin kerangka itu luluh lantak karena ide yang meledak tak karuan.

Ya, sepertinya aku akan menulis cerita itu lagi.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Ujung Hidungmu

Jika Saja Tuhan Bertanya

Perempuan dalam Mimpi