Karena Memang Begitu

 Kau bilang kau selalu mengerti isi pikiranku

"Dia selalu memikirkannya, dengan kata-kata

yang akan dia rangkai setiap malam. Kata-kata

itu menjadi kardigan setelah sekian waktu."


Kau bilang kau selalu mengerti isi perasaanku

"Dia selalu mencintainya, dengan sisa-sisa

hati yang dimilikinya. Dia memberi sisa-sisa

tempat dalam hatinya yang telah begitu beku."


Kau tidak pernah mengerti semua tentangku.

Aku mengiyakannya karena memang begitu.

Aku memberikan sebagian dari hatiku,

kata-kata dalam puisiku, sesungguhnya untukmu.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Jika Saja Tuhan Bertanya

Perempuan dalam Mimpi

Ujung Hidungmu