Sedang Bundu dalam Menulis Fiksi

 Lagi banyak bersinggungan sama hal-hal yang nonfiksi, mau nulis fiksi jadi susah banget.

Beberapa hari terakhir saya banyak menggunakan waktu untuk menonton YouTube kelas-kelas filsafat gitu. Salah satu kanal YouTube yang bisa juga teman-teman lihat Pustaka Matahari. Bagus-bagus banget materi yang disajikan di situ. Berasa ikut kuliah dan kembali merasakan suasana perkuliahan.

Lalu, juga lagi baca buku nonfiksi Jerusalem yang ditulis Simon Sebag Montefiore. Buku itu banyak dibicarakan juga lahir dibeli, jadi mungkin teman-teman tahu. Buku Jerusalem yang covernya tebal itu. Saya belum selesai membaca itu juga.

Jujur, saya menjadi sangat senang dengan baca-baca nonfiksi gitu. Banyak hal yang informasinya langsung dipaparkan dan menarik. Tapi, entah kenapa, saya merasa jadi kurang tajam buat menulis fiksi yang panjang.

Seperti yang sudah terpublikasi pada blog ini.

Beberapa post terakhir saya menulis puisi. Saya suka menulisnya. Tapi saya juga sedang ingin menulis cerpen, yang nahasnya, hanya berupa draf dan susah sekali untuk melanjutkannya.

Saya merasa tidak harus ada hal yang diceritakan pada cerpen yang ingin saya buat, tapi ide yang muncul sudah sangat banyak dan menumpuk. Jadi saya selalu kesal dengan diri saya sendiri yang tidak mampu melanjutkan draf cerpen tersebut.

Beberapa hari terakhir juga saya mencoba untuk memahaminya dengan. Ah, mungkin belum waktunya untuk dilanjutkan. Saya merasa menjadi penulis yang cengeng karena itu. Saya merasa, mimpi jadi penulis itu akan susah didapat jika dengan cara memanjakan diri. Menunda-nunda untuk menulis.

Ya, semoga saya bisa melanjutkan tulisan fiksi yang panjang. Sangat disemogakan adalah novel yang dari dulu sangat ingin saya selesaikan.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Jika Saja Tuhan Bertanya

Ujung Hidungmu

Perempuan dalam Mimpi