Ditelanjangi Solikui Budi Darma

 Sebagai mahasiswa sastra, terlebih sastra Indonesia. Saya merasa tidak sekedar digampar, melainkan benar-benar dihujani dengan fakta-fakta yang diungkapkan oleh Bapak Budi Darma dalam bukunya yang berjudul Solilokui.

Pasalnya buku ini memberikan banyak sekali ungkapan esai sastra Indonesia yang meskipun sudah lama ditulis tapi masih tetap relevan. Buku ini sangat layak dibaca oleh mahasiswa sastra, khususnya sastra Indonesia.

Buku yang banyak kumpulan esai dari kritik sastra, apresiasi sastra, keadaan cerpen di Indonesia, juga menyajikan satu bab tersendiri tentang mahasiswa sastra Indonesia. Bab inilah yang menjawab kebingungan yang tak jarang ditemukan pada mahasiswa sastra Indonesia. Bab ini juga agaknya dapat dijadikan tambahan wawasan bagi siswa yang ingin masuk ke dalam jurusan sastra Indonesia.

Buku Solilokui bukan buku esai yang tebal dan padat. Buku yang diterbitkan oleh PT Gramedia Pustaka Utama ini memiliki 159 halaman, buku yang tergolong tipis bagi saya. Sehingga tidak perlu merogoh kocek sampe ratusan ribu untuk buku yang penting ini.

Dalam buku ini kita akan menjumpai isi-isi esai yang cukup berani ditampilkan oleh Bapak Budi Darma. Begitu berani sehingga ketika membacanya saja kita akan merasa, "ini sangat riskan ditulis, apalagi jika orang lain yang tersangkut di dalamnya bisa tersinggung." Buku ini tetap ada, dan buku ini tetap sangat bermanfaat. Buku yang sangat berani.

Secara personal, ini adalah buku dari Bapak Budi Darma yang pertama kali saya beli. Dari buku Solilokui inilah saya membeli buku lain dari beliau yang belum saya baca. Buku yang sangat lejen dan banyak didengar oleh pembaca sastra, Orang-Orang Bloomington.

Semoga berjumpa kita lagi dengan ulasan buku Bapak Budi Darma yang lainnya!

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Jika Saja Tuhan Bertanya

Ujung Hidungmu

Perempuan dalam Mimpi