Rasa Kepuasan dalam Bermain Game

 Kebahagian bermain game seperti zat adiktif yang paling dekat dan tidak memerlukan effort untuk mengkonsumsinya.

Saya adalah seorang yang sangat kecanduan terhadap game, baik game online maupun game offline.

Kecanduan yang saya alami tidak lepas dari sifat saya sendiri yang kompetitif, saya ingin memenangkan segala permainan yang saya mainkan. Saya tidak ingin kalah atau terlihat bodoh dalam permainan.

Ketika saya masih duduk di sekolah dasar, hal yang saya nantikan adalah waktu akhir pekan. Alasan satu-satunya adalah diakhir pekan saya boleh memainkan playstation. Sementara di hari sekolah, saya sama sekali tidak boleh menyentuh playstation.

Game sepak bola menjadi favorit saya. Permainannya simpel, saya mengelola salah satu klub bola sepenuhnya dalam kekuasaan saya. Di permainan itu saya menjadi dewa yang menggerakkan semua pemain, termasuk menjual dan membeli pemain.

Saya akan menjalankan klub bola tersebut agar mendapatkan trofi (sebuah kepuasan akan didapatkan di sini). Lalu saya akan membeli pemain yang saya inginkan dan menjual pemain yang tidak saya inginkan (kepuasan lainnya akan didapatkan). Saya dapat menceritakannya kepada teman-teman yang juga memainkan game yang sama (kepuasan lagi). Dengan cara tertentu juga saya dan teman saya dapat mengadu tim, saya menang (kepuasaan paling puas).

Bukankah kepuasan akan memberikan kebahagiaan yang akan membuatmu merasa bosan?

Tidak. Disitulah kehebatan para pembuat game dan perkembangan dunia yang menyatu pada game.

Mustahil untuk tidak mengatakan bahwa saya juga memainkan game MOBA dan kecanduan. Pada masa SMA saya memainkannya dengan teman. Bedanya pada game MOBA saya bermain dengan teman menjadi satu tim melawan tim lain yang juga merupakan orang lain, bukan computer atau ai yang menjalankannya. Dalam game moba tersebut akan diberikan tingkatan, tingkat 1 untuk pemain pemula, tingkat selanjutnya untuk pemain yang sudah mulai jago untuk memainkannya, dan tingkat tertinggi 10 adalah ujung tingkat.

Tingkat 10 itu yang kami para pemain game, kejar. Rasa kecanduan itu tidak akan sirna kalau kita tidak mencapai tingkat 10. "Kalau sudah sampai pada tingkat 10 lalu apa?" Kita akan bermain dengan orang lain yang berada di tingkat 10 juga, yang artinya kita dipandang sebagai orang yang jago dalam game tersebut. Kepuasan inilah yang dikejar oleh para pemain game.

Setelah mencapai tingkat 10, akankah kita merasa puas dan berhenti memainkannya?

Oh tidak. Pembuat game akan meresettnya kembali. Kita para pemain akan kembali lagi pada tingkat awal. Kita juga akan mengajak teman yang belum bermain agar bergabung, karena kita kembali di tingkat awal. Lalu kembali lagi pada kerja sama tim untuk memenangkan permainan. Berusaha sering bermain agar mencapai tingkat 10. Begitu terus berputar seterusnya.

Format itu menjadi lingkaran yang akan sulit untuk dihindari oleh para pemainnya.

Tidak ada yang salah, bukan hanya game online. Karena game offline seperti yang saya ceritakan di awal. Setiap tahunnya akan ada update terbaru dari dunia sepak bola. Ada kaset game sepak bola terbaru yang menawarkan tampilan baju terbaru dari klub sepak bola, transfer pemain yang paling terbaru, dan fitur-fitur baru lainnya yang terus di update.

Saya rasa perkembangan zaman juga menjadi bahan bakar para pembuat game. Menjauhkan kepuasan dari para pemainnya agar mengejar kepuasan terbaru.

Dalam diri saya secara personal, saya merasa itu buruk dan tidak akan ada habisnya. Saya sudah dewasa dan tidak sepantasnya saya menghabiskan umur saya yang masih muda dengan hanya bermain game.

Pada masa kuliah, saya tidak lagi rutin bermain game. Ada banyak alasan. Keuangan saya pribadi tidak mencukupi untuk terus mengikuti perkembangan game salah satunya. Paling terakhir adalah, saya merasa puas ketika saya mencapai tingkat 10. Ketika saya memainkannya di masa SMA, saya mentok di tingkatan ke 9, baru-baru ini saya mencapai tingkat tertinggi. Saya merasa puas dan game telah selesai.

Dalam hal ini, kepuasan menjadi hal yang baik. Menghindarkan saya dari kecanduan game.

Tapi, oh. gawat! Ada Football Manager yang sedang ramai dibicarakan dan saya suka memainkannya. Setiap tahun akan ada update dari game tersebut. Tuhan, selamatkanlah aku!

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Apokalips

Jika Saja Tuhan Bertanya

Ujung Hidungmu