Postingan

Menampilkan postingan dari Maret, 2024

Jika Saja Tuhan Bertanya

 Jika saja Tuhan bertanya padaku, "Dunia seperti apa yang kau inginkan?" Maka aku akan menjawab tanpa ragu dengan segala ego yang aku katakan Aku tidak akan dilahirkan di tempat ini Di mana aku tumbuh dan dibesarkan Aku tidak akan menderita sama sekali Di mana aku belajar dan dibangkitkan Aku akan tetap menjadi anak kecil yang hidup semaunya, seenaknya hingga kebahagiaan yang aku inginkan bukan lagi menjadi sebuah kebahagiaan melainkan berubah menjadi siksaan Dunia akan porak poranda karena kita ditanyai Tuhan hal yang sama "Dunia seperti apa yang kau inginkan?" Dan kita menjawabnya hanya dengan segala ego, nafsu, emosi, seperti yang kita inginkan

Kamu Tidak Mungkin Membaca Ini

 Kamu selalu cantik. Bukan begitu ... ? Bagaimana aku memanggilmu. Maka untuk puisi ini, aku ingin memanggilmu sayang. Bolehkah aku ulang puisiku? Kamu selalu cantik. Bukan begitu, sayang? Kamu memang baik. Bukan begitu, sayang? Kamu sangat menarik. Bukan begitu, sayang? dan temanmu bilang. Kupu-kupu tak berkawan dengan kodok. Bukan begitu, sayang? Aku tak sepertimu. Mula-mula aku adalah kecebong yang ada dipinggir kali. Lalu aku  tumbuh memiliki kaki dan berekor. Hingga sampai jadi seperti ini, tanpa ekor dan ngorek- ngorek tetap di pinggir kali yang kotor. Bukankah aku harus pergi, sayang? Kamu tidak mungkin mendengarkan ini. Bukankah begitu, sayang? Kamu juga tidak mungkin membaca ini. Bukankah begitu, sayang?

Mempunyai Kondisi Tua

 Ketika  konten-konten, "hei kids" (?) sempat viral. Saya kurang mengikuti gelombang tersebut, bahkan seingat saya konten tersebut tidak masuk dalam algoritma sosial media saya. Ya, meskipun saya hanya main Instagram, tapi saya cukup sering scroll reels dan tetap saja itu tidak muncul. Apalagi mandi lumpur yang pada tulisan kemarin saya tulis? Ya, saya hanya menuliskannya tanpa pernah melihatnya. Sebuah kisah buruk untuk seorang penulis yang tidak melakukan riset. Sebenarnya, saya ingin melakukan riset dan menontonnya. Jujur saja, saya sudah berniat melakukannya. Memasang aplikasi TikTok dan mencarinya. Tapi, pikiran tua saya muncul. Bagaimana jika saya ketagihan menonton dan berlama-lama memainkan Tiktok? Karena itu, saya urung untuk melakukan riset ala-ala itu. Riset berkedok untuk menulis. Dalam kondisi seperti ini, saya merasa terjebak dalam usia yang tak seharusnya. Saya merasa terlalu tua. Jompo. Bapak-bapak. Kakek-kakek. Bapaknya kakek-kakek. Kakeknya kakek-kakek. Samp